Program audit untuk akun kas
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik pyshical examination adalah aktivitas pengumpulan bukti fisik. Pemeriksaan ini merupakan pengujian subtantif yang melibatkan penghitungan atau inspeksi atas aktiva berwujud seperti kas, persediaan, pabrik dan peralatan. Sewaktu menghitung kas atau inventori atau menginspeksi mesin baru, auditor menerapkan teknik pemeriksaan fisik. Teknik ini tidak dapat diterapkan pada aktiva yang keberadaaannya dibuktikan melalui dokumentasi, seperti piutang usaha, investasi.
Asersi audit utama dari pengujian pemeriksaan fisik adalah eksistensi keberadaan. Akan tetapi, teknik ini juga memberikan bukti mengenai penilaian, karena kuantitas terlibat secara langsung dalam penentuan nilai sebagian besar aktiva. Selain itu, auditor kadang-kadang juga dapat memperoleh bukti mengenai mutu atau kondisi aktiva melalui pemeriksaan fisik dan hal ini sangat mempengaruhi penilaian.
Asersi mengenai hak dan kewajiban hanya diuji melalui pemeriksaan fisik untuk mendukung luas kepemilikkan aktiva. Sebagai contoh, selama pengujian penghitungan persediaan auditor mungkin menemukan bahwa klien lalai memasukkan beberapa item dalam penghitungan persediaan. Konfirmasi Asersi utama mengenai pengujian konfirmasi adalah eksistensi serta hak dan kewajiban.
Teknik ini juga dapat memberikan bukti mengenai penilaian atau alokasi kelengkapan serta penyajian dan pengungkapan. Baik asersi mengenai eksistensi maupun kejadian serta hak dan kewajiban untuk kas dan piutang usaha seringkali diuji dengan konfirmasi. Perhatikan bahwa konfirmasi terhadap piutang usaha pelanggan saat ini tidak bisa diharapkan untuk memberikan bukti yang dapat diandalkan mengenai kelengkapan, karena pelanggan cenderung tidak melaporkan kesalahan penetapan yang terlalu rendah dalam akun mereka dan karena auditor biasanya memilih konfirmasi akun dengan saldo tercatat yang lebih besar.
Asersi mengenai penilaian atau alokasi untuk piutang usaha sebagian diuji melalui konfirmasi, meskpun penilaian akun akan membutuhkan audit atas penyisihan piutang ragu-ragu. Ketika auditor mengkonfirmasikan kas dengan pihak bank, formulir konfirmasi tersegut juga meminta informasi tentang jaminan yang disajikan atas pinajaman. Jadi, teknik konfirmasi juga bisa memberikan bukti tentang penyajian dan pengungkapan. Vouching Pemeriksaan Bukti Pendukung Voucing adalah pemeriksaan dokumen yang mendukung suatu transaksi atau jumlah yang telah tercatat.
Karena tujuan teknik vouching adalah untuk memperoleh bukti mengenai item yang tercatat dalam catatan akuntansi, maka arah pencarian dokumen pendukung tersebut bersifat krusial.
Untuk melakukan vouching, arah pengujian adalah dari item yang tercatat hingga dokumentasi pendukung. Asersi mengenai kelengkapan lebih sulit diuji melalui vouching karena pengujian kelengkapan mengharuskan auditor untuk mencari bukti item yang tidak tercatat.
Vouching dimulai dengan item yang tercatat. Akan tetapi, auditor dapat memilih penjualan yang tercatat setelah akhir tahun dan mem-vouching item-item ini ke faktur penjualan untuk menentukan apakah hal tersebut merupakan penjualan yang sudah harus dicatat sebelum akhir tahun yaitu, kelengkapan.
Umumnya, pengujian dokumen untuk item-item yang belum tercatat melibatkan teknik audit lainnya penelusuran. Seorang auditor melaksanakan prosedur ini dengan menyeleksi dokumen sumber, seperti faktur penjualan atau laporan pengiriman dan menelusurinya melalui sistem akuntansi ke pencatatan akhir dalam catatan akuntansi, seperti jurnal dan buku besar.
Arah pengujian atas penelusuran adalah kebalikan dari arah pengujian vouching. Karena itu, auditor seringkali menggunakan penelusuran untuk menguji asersi mengenai kelengkapan. Penelusuran dapat menguji kelengkapan karena auditor mengawalinya dengan dokumen sumber yang harus bermuara pada transaksi atau jumlah yang tercatat dalam catatan akuntansi, auditor akan mendapatkan bukti tentang apakah item telah tercatat atau tidak.
Dokumen sumber yang tidak tercatat menunjukkan kesalahan penyajian asersi mengenai kelengkapan. Pelaksanaan Ulang Teknik umum yang digunakan auditor untuk mendapatkan bukti adalah pelaksanaan ulang reperformance dari aktivitas klien dalam proses akuntansi.
Sebenarnya, auditor memperoleh bukti tentang aktivitas klien dengan mengulangi aktivitas tersebut dan membandingkan hasilnya dengan hasil klien. Karena teknik ini melibatkan pengulangan atas beberapa hal yang telah dilakukan klien, maka teknik ini juga dapat digunakan baik sebagai pengujian pengendalian maupun pengujian substantif. Pelaksanaan ulang dilakukan sebagai pengujian pengendalian ketika auditor melaksanakan kembali prosedur pengendalian untuk menentukan apakan pekerjaan awal telah dilakukan secara efektif.
Sebagai contoh, jika auditor menghitung kembali sampel faktur yang telah dihitung dan diparaf oleh klerk klien dan ditemukan adanya kesalahan, maka hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian berfungsi secara tidak memadai. Observasi Observasi observation berarti auditor menyaksikan aktivitas fisik klien. Sebagai contoh, auditor dapat mengobservasi penghitungan persediaan klien untuk menilai tingkat kemahiran yang digunakan.
Selain itu, beberapa kebijakan dan prosedur pengendalian internal hanya dapat diverifikasi dengan obvservasi karena pelaksanaan kegiatan ini tidak meninggalkan bukti dokumenter.
Contoh dari pengendalian ini meliputi pemisahan tugas yang tepat dan kompetensi personel. Rekonsiliasi Rekonsiliasi terutama mendukung asersi mengenai kelengkapan dan eksistensi atau kejadian. Dengan merekonsiliasi dua catatan, auditor dapat menemukan item-item yang tidak dicatat dalam catatan klien.
Atau auditor dapat menemukan bahwa pengeluaran kas dalam catatan akuntansi klien juga dicatat sebagai pengeluaran oleh bank. Bukti ini mendukung kejadian dari transaksi pengeluaran kas yang dicatat pada pembukuan klien. Tanya Jawab Teknik tanya jawab atau mengajukan pertanyaan inquiry digunakan secara ekstensif dalam audit.
Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa dilakukan secara lisan atau tulisan. Karena manajemen klien dan pegawai cukup mengetahui operasi dan pengendalian internal, maka auditor yang paling berpengalaman pun akan mendapat keuntungan dari tanya jawab tersebut. Inspeksi Scanning adalah jenis inspeksi di mana auditor menelaah suatu dokumen tentang item-item yang tidak biasa.
Sebagai contoh, auditor bisa men-scan buku besar piutang usaha untuk menetukan eksistensi setiap pelanggan yang memiliki saldo kredit besar yang harus direklasifikasi sebagai kewajiban.
Inspeksi juga dapat memberikan informasi bagi auditor sebagai dasar dalam melakukan pengujian audit khusus, seperti inspeksi atas instrumen hutang untuk menentukan suku bunga guna menguji beban bunga. Inspeksi juga bisa menambah informasi yang dicatat dalam catatan akuntansu, seperti menentukan persetujuan atas akuisisi pabrik dan peralatan dengan menginspeksi notulen rapat dewan direksi. Karena berbagai dokumen bisa diinspeksi oleh auditor, teknik inspeksi bisa memenuhi semua asersi laporan keuangan.
Prosedur Analitis Teknik prosedur analitis analytical procedur mencakup sejumlah prosedur tertentu yang bisa dipilih auditor untuk dilaksanakan. Telah disebutkan sebelumnya dalam bab ini bahwa beberapa jenis pengujian analitis yang umum dapat digunakan untuk menganalisis hubungan di antara data yang ada.
Auditor menggunakan teknik ini untuk menilai kelayakan data. Sebagai contoh, penghitungan rasio atau kecenderungan tertentu dari informasi laporan keuangan bisa mengindikasikan kondisi tidak biasa yang mendorong auditor untuk mencari bukti lebih jauh tentang item-item tertentu dalam laporan keuangan. Karena hubungan tidak biasa di antara data itu dapat terjadi dengan beberapa alasan, maka prosedur analitis memenuhi kelima asersi laporan keuangan.
Pengujian analitik analytical test 2. Pengujian substantif subtantif test 1. Pengujian Analitik Seperti telah dijelaskan di atas, pengujian ini dilakukan oleh auditor pada tahap awal proses audinya dan pada tahap review menyeluruh terhadap hasil audit.
Pengujian ini dilakukan oleh auditor dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data yang lain. Pada tahap awal proses audit, pengujian analitis dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis, klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif.
Sebelum seorang auditor melaksanakan audit secara rinci dan mendalam terhadap objek audit, ia harus memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai perusahaan yang diaudit. Untuk itu, analisis ratio, analisis laba bruto, analisis terhadap laporan keuangan perbandingan comparative financial statements merupkaan cara yang umumnya ditempuh oleh auditor untuk mendapatan gambaran menyeluruh dan secara garis besar mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha klien.
Pengujian Pengendalian test of control Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit yang dirancang untuk memverifikasi efektivitas pengendalian intern klien. Pengujian pengendalian terutama ditujukan untuk mendapatkan informsi mengenai: 1 frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan, 2 mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut dan, 3 karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian di bahas lebih lanjut dalam bab 8 penaksiran resiko dan desain pengendalian.
Auditor melakukan pengujian dengan cara memilih secara acak surat order pembelian yang dibuat oleh klien dalam tahun yang diperiksa dan kemudian melakukan audit mengenai: 1. Frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian. Dalam pengujian pengendalian, auditor memeriksa seberapa banyak transaksi pembelian diotorisasi dari pejabat yang berwenang dalam periode yang diperiksa.
Kemungkinan dari lembar order pembelian yang dibuat oleh klien dalam April tersebut, auditor hanya menemukan: a. Mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian.
Otorisasi dari pejabat yang berwenang merupakan salah satu aktivitas pengendalian untuk mengawasi transaksi pembelian. Seringkali dalam melaksanakan suatu aktivitas, karyawan hanya melaksanakan aktivitas tersebut tanpa mengetahui apa yang hendak dicapai dengan aktivitas pengendalian tersebut. Pelaksanaan suatu aktivitas pengendalian dikatakan baik mutunya jika aktivitas tersebut dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut.
Karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian. Akan tetapi, pada beberapa entitas pengakuan pendapatan dapat melibatkan perhitungan yang kompleks. Sebagai contoh adalah pengakuan pendapatan atas perjanjian konstruksi jangka panjang, perjanjian jasa jangka panjang, perjanjian sewa, dan penjualan cicilan. Dapat terjadi perselisihan antara manajemen dan auditor kapan pendapatan, beban, dan keuntungan terkait harus diakui. Dalam keadaan seperti ini, auditor harus menentukan risiko bahwa terdapat salah saji material sebagai tinggi.
Akun-akun yang sulit untuk diaudit dapat menjadi masalah risiko bawaan bagi auditor. Di samping itu persoalan pengakuan pendapatan seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyisihan atas piutang tak tertagih dapat menjadi sulit untuk diaudit karena subjektivitas dalam penetapan nilainya. Keberadaan salah saji dalam audit periode sebelumnya merupakan indicator yang baik bahwa akan terdapat salah saji dalam audit periode berjalan.
Perkiraan-perkiraan utama yang terdapat pada siklus penjualan dan penerimaan kas : penjualan, cadangan dan retur penjualan, beban piutang tak tertagih, potongan tunai yang diambil, piutang dagang, penyisihan piutang tak tertagih, kas di bank. Fungsi bisnis pada siklus penjualan dan penerimaan kas terdiri dari : Pemrosesan Pesanan Pelanggan Merupakan awal dari siklus dan berupa penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu.
Dokumen yang berhubungan : — Pesanan pelanggan customer order ,. Praktek yang lemah menyebabkan piutang tak tertagih besar. Persetujuan penjualan kredit ditandai oleh persetujuan untuk mengirim barang. Pengiriman Barang. Nota pengiriman disiapkan saat penjualan dan dokumen pengiriman bill of lading dibuat untuk keperluan penagihan atas pengiriman ke pelanggan.
Dokumen yang berhubungan :. Meliputi penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan kas baik kas maupun berupa cek. Pertimbangan utama adalah seluruh kas harus disetor ke bank dalam jumlah yanng benar dengan tepat waktu dan dicatat ke berkas transaksi penerimaan kas yang digunakan untuk membuat jurnal penerimaan kas dan memutakhirkan berkas induk piutang usaha.
Jika perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah tersebut harus dihapuskan dan sering terjadi setelah pelanggan pailit atau piutang dialihkan ke agen penagihan. Formulir yang digunakan adalah uncollectible account authorization form yaitu dokumen yang digunakan secara intern yang mengindikasikan adanya otorisasi untuk menghapuskan piutang usaha. Penyisihan Piutang Ragu-ragu. Harus cukup untuk mencerminkan bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih di masa depan.
Auditor membutuhkan kerangka dasar untuk memperkirakan risiko pengendalian Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahan atas transaksi pengendalian. Auditor menghubungkan pengendalian dan kelemahan dengan tujuan.
Auditor memperkirakan risiko pengendalian pada setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan untuk setiap tujuan Pengendalian kunci terdiri dari :. Mengevaluasi Untung Rugi Pengujian atas Pengendalian. Merancang Pengujian atas Pengendalian untuk Transaksi Penjualan. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan. Bertujuan untuk : Penjualan yang dicatat benar-benar ada. Terdapat dua kemungkinan salah saji : penjualan dicatat untuk pengiriman yang tidak pernah dilakukan dan pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Sifat pengujian tergantung sifat kelemahan Internal Control ; dengan menelusuri dari jurnal ke dokumen dasar test of ommission Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat. Dengan menelusuri dari dokumen dasar ke jurnal dimana dokumen sebagai direction of test.
Penjualan dicatat secara akurat. Kebenaran penilaian transaksi penjualan berkenaan dengan pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi Penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya.
Pengujian atas klasifikasi penjualan merupakan bagian pengujian penilaian. Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat. Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar. Perbedaan pengendalian salah saji dalam nota kredit dan penjualan berkaitan dengan : Materialitas ; retur dan pengurangan harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan dalam pelaksanaan audit. Tujuan ; penekanan pada pengujian keabsahan transaksi yang dicatat sebagai cara untuk menemukan pengalihan kas dari penerimaan penagihan piutang yang telah diterima dengan retur dan pengurangan harga fiktif.
Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian : Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat. Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal penerimaan kas atau catatan kas yg lain. Pencegahan : pengendalian yang tergantung pada bisnis masing-masing.
Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas. Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan kas yang dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi dengan setoran aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini digunakan untuk membongkar :. Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah melalui pemisahan fungsi.
Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota pembayaran dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip. Pertimbangan utama auditor untuk memverifikasi penghapusan piutang tak tertagih adalah keabsahan dan kepantasan otorisasi dengan perhatian utama : kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah ditagih. Prosedur yg lazim adalah memeriksa persetujuan dari orang yang berwenang dan memeriksa korespondensi dalam arsip klien yang mendukung ketidak kolektibilitasannya.
Mungkin ada IC yang berkaitan secara langsung dengan akun yang belum diidentifikasi sebagai bagian pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi. Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas paling tidak berdampak pada 3 tujuan audit: Realizable value. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten Penyajian dan pengungkapan.
Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten. Bagian audit yang sangat dipengaruhi : saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan piutang tak tertagih.
Saat penyelesaian pengujian atas transaksi, perlu untuk untuk menganalisa setiap pengecualian dari pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, untuk menentukan sebab dan dampak pengecualian tersebut terhadap tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, yang dapat mempengaruhi risiko penemuan yang didukung sehingga mempengaruhi sisa pengujian substantif.
You are commenting using your WordPress. You are commenting using your Google account. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur penarikan per tanggal neraca.
Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap imprest fund , teliti apakah sudah ada pertanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs yang benar per tanggal neraca. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah satu penilaian terhadap mutu audit.
Untuk mengukur apakah pemerintah Indonesia memang serius ingin memanfaatkan aspal Buton untuk menggantikan aspal impor?. Analisa dari pertanyaan ini akan membuat anda terkejut dan sadar bahwa sejatinya pemerintah Indonesia tidak mudah untuk menjawab pertanyaan ini.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang efek-efek yang terjadi dari komunikasi massa. Slilit pegiat literasi, taman bacaan pun terbelit. Ada hal kecil di dunia tapi besar di akhirat. Maka berjuang untuk lebih baik.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta siap melakukan kuliah secara hybrid learning dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang efektif kepada mahasiswanya. Pentingnya Media Sosial. Memulai investasi butuh pengetahuan yang cukup agar tujuannya benar-benar tercapai.
Apalagi bagi kaum milenial yang sednag gandrung main di pasar saham. Kendati investasi saham saat ini sudah sangat mudah dijalankan karena ada aplikasi untuk itu, bekal pengetahuan dasar yang cukup tetap penting.
Hal itu bisa mendatangkan cuan. Oleh sebab itu, pengetahuan dasar itu wajib dimiliki para pemula. Sikap elite dan partai politik terhadap penunjukan seseorang untuk menduduki jabatan kepala daerah sementara juga menunjukkan sejauh mana elite dan partai berkepentingan terhadap jalannya pemerintahan daerah yang efektif dan mengabdi kepada warga masyarakat.
Artikel ini membahas tentang betapa pentingnya mempelajari pendidikan kewarganegaraan untuk generasi muda. Aturan konstitusional itu semestinya ditegakkan secara konsisten dan bukan diubah sesuka hati sesuai kepentingan kelompok tertentu.
Siapapun memiliki tanggungjawab untuk mendorong agar semua pihak konsisten pada aturan konstitusional itu.
0コメント